Wednesday, November 3, 2010

BERSYUKUR

Dulu; Sekarang; dan Nanti.....
Hanya satu kata yang akhirnya bisa kupahami.....
Hanya satu laku yang sepatutnya aku lakoni.....
Hanya satu sikap yang ternyata harus dipedomani,.....BERSYUKUR !
Bukan cuma Rasa, tapi juga Asa, juga Sikap.....

Dalam renung kala ini, mari coba sama kita rasa,
dengan degup dalam dada :

Betapa bersyukurnya Aku telah memiliki seorang Ayah
yang bijaksana,
Betapa bersyukurnya Aku telah lahir dari rahim bundaku
yang penyabar,
Betapa bersyukurnya Aku telah dilahirkan
dalam keluarga beriman,
Betapa bersyukurnya Aku telah memiliki Saudara
kakak beradik yang rukun,
Betapa bersyukurnya Aku telah melewati masa kecil-ku
yang sangat menyenangkan,

Betapa bersyukurnya Aku telah bersekolah
dan menuntut ilmu ditempat yang baik,
Betapa bersyukurnya Aku telah berusaha
dan bekerja ditempat yang penuh semangat,

Betapa bersyukurnya Aku telah memiliki pendamping hidup
yang sangat menyayangi,
Betapa bersyukurnya Aku telah diberi kepercayaan
untuk menjaga 2 buah hati kami,

Betapa bersyukurnya Aku telah.....,
Betapa bersyukurnya Aku telah.....,

...................................

Kutengadahkan raga ini tuk mengucap Syukur tanpa batas,
Kutundukan raga ini tuk introspeksi laku diri selama ini,

Kutoleh kebelakang tuk melihat jejak laku dulu,
Kuberjalan kedepan tuk songsong harapan.....

Monday, October 19, 2009

PIKIRAN ANDA; SUMBER DARI SEGALA SUMBER PENYAKIT.

Alkisah bertamulah seorang biksu kekediaman suhu-nya. Setelah bercakap sebentar, biksu tersebut disuguhi secangkir teh hangat diatas meja tamu. Dengan berkeringat dingin biksu tersebut terpaksa meminum teh yang telah disuguhkan tersebut. Apa lacur ? sebenarnya dia sangat jijik sekali untuk meminumnya, karena dasar cangkir teh tersebut dia melihat seekor cacing yang sudah mati terkapar.

Keesokan harinya tersiar kabar bahwa biksu tersebut sakit keras dan walaupun telah didatangkan beberapa orang tabib, penyakitnya tetap tidak bisa disembuhkan juga.

Mendengar hal itu, Sang Suhu kembali mengundang muridnya tersebut kerumahnya. Dia mempersilahkan biksu tersebut duduk ditempat yang sebelumnya diduduki ketika dia bertamu. Kembali disediakannya secangkir teh, tepat diposisi sebelumnya juga. Lagi-lagi sang biksu melihat seekor cacing didasar cangkirnya. Karena khawatir penyakitnya bertambah parah, diapun dengan berat hati berkata kepada Sang Suhu "Mohon maaf wahai Suhu, penyakit hamba tidak lain disebabkan karena hamba meminum teh yang tuan sediakan sebelumnya, didalam teh tersebut ada seekor cacing yang telah membuat hamba sakit seperti ini. Kalau sekarang teh ini hamba minum lagi, hamba khawatir penyakit yang hamba derita bertambah parah".

Tanpa berkata satu katapun, Sang Suhu naik keatas kursi, memindahkan busur panah yang tergantung didinding rumahnya. Kemudian dia meminta muridnya tersebut untuk melihat ke cangkir tehnya. Segera setelah busur panah itu dipindahkan dari tempatnya semula, bayangannya yang menyerupai cacing di cangkir teh tersebutpun hilang. Sang Biksu segera meminum teh yang disuguhkan, & tak lama kemudian penyakitnyapun langsung lenyap.

Apa yang kita pikirkan, akan direkam oleh otak kita & akan disimpan dalam folder-folder yang teratur didalamnya. Jika kita berfikir akan sakit, akan jatuh, akan susah, akan sengsara, akan menderita.....dan akan-akan yang negatif lainnya, maka wallahualam itulah yang akan kita alami.

Cerita diatas hanya kias semata. Dalam keseharian hidup kita banyak hal tidak(kurang) baik yang secara (tidak) sengaja kita biarkan direkam oleh otak kita. Rekaman itu akan kembali direwind kala kita menghadapi hal yang (mirip) sama dalam hidup kita. Baiknya, marilah kita biarkan (latih) otak kita untuk selalu memikirkan hal baik, tidak hanya untuk diri kita, tapi juga untuk agama, orang tua, keluarga, dan orang-orang yang dekat dihati kita semua.

Selamat berlatih !

Saturday, January 24, 2009

ORANG KREATIF BERPIKIR TERBALIK

Dua jalan menyimpang disebuah hutan,.....
Dan Aku,.....
Aku melalui jalan yang tak banyak dilalui orang.
Dan ternyata,.....
Aku menemukan banyak hal disana.

Untuk menjadi orang kreatif, kita harus memiliki pola pikir yang "terbalik-balik" (menurut saya lho); kalau orang lain berpikir A, maka kita harus mulai dari Z, demikian sebaliknya. Demikian pula, jika orang menempuh jalan melalui Barat, kita coba melalui Tenggara misalnya.

Banyak hal dalam hidup ini yang sebenarnya bisa menjadi contoh buat kita. Seminggu yang lalu saya berkunjung ke rumah seorang sahabat lama, dia sedang membangun rumahnya plus dengan garasi yang cukup luas. Beliau orang Makasar. Karena tahu, dia belum memiliki kendaraan roda empat; saya pun bertanya "Untuk apa lu buat garasi segini besar ? Emangya lu rencana beli mobil apa ?".

"Gue belum punya mobil sekarang, & belum ada sedikitpun cadangan tabungan untuk beli mobil dalam waktu dekat; tapi dengan gue bangun garasi ini, maka setiap hari gue akan terus terpikir dan termotivasi untuk "mengisi" garasi ini dengan mobil".

Look !
Dia telah berpikir diluar yang biasa orang pikir. Orang biasanya akan beli mobiil dulu, baru mikir untuk bangun garasi, dia berpikir sebaliknya; dan dengan yang dia lakukan itu, dia telah menumbuhkan motivasi hidup yang luar biasa.

Teman, saya yakin (Insya Allah) keinginan anda akan segera terkabul; karena anda telah berniat ! Amien.

FLY LIKE AN EAGLE

Diusia saya yang sudah tidak muda lagi kini, musik rock masih menjadi salah satu penyemangat berikutnya setelah kasih sayang keluarga. Fly on your wing, like an eagle......penggalan syair salah satu group band favorit saya Iron Maiden; pagi ini telah menyentak saya untuk "Menjadi Elang"....yah....menjadi ELANG.

Hidup selalu dihadapkan pada 2 pilihan, ya atau tidak, hitam atau putih, berubah atau stagnan, dst....dst....

Terpikir pagi ini oleh saya, kamu mau jadi Elang atau Ayam ??? (Pilihan lagi).

Ayam hidup "dibawah", bisa berbagi (sharing) dengan "banyak orang"; tidak takut "jatuh"; mudah "bersembunyi"; dan seterusnya, dan seterusnya (yang banyak disukai "orang kebanyakan" (ordinary people).

Sementara, Elang.
Dia hidup "diketinggian"; banyak terpaan, cobaan, & rintangan yang dihadapi; tapi......
Dia bisa melihat jauh lebih luas dibandingkan ayam, bisa lebih tegar dibandingkan sekumpulan ayam.

Kembali lagi, hidup ini adalah pilihan.
Anda mau menjadi (sekedar) orang biasa-biasa (ordinary people) atau anda ingin menjadi orang luar biasa (extraordinary people).

Silahkan memilih jalan hidup anda.

Friday, February 8, 2008

Hidup Ini Adalah Keberanian

Dipuncak Mahameru, terpatri ungkapan hati seorang ksatria alm. Soe Hok Gie; Hidup adalah keberanian, menghadapi yang tanda tanya, tanpa bisa kita mengerti, tanpa bisa kita bertanya. Terimalah, dan hadapilah...................

Dalam literatur tiongkok, ada satu kisah yang sangat relevan dengan ungkapan tersebut.
Dikisahkan, jaman dahulu kala tinggal seorang kakek tua dengan seorang cucu-nya ditepi sebuah hutan. Cucu-nya sangat menginginkan seekor kuda sebagai tunggangannya, dia selalu menyempatkan diri bermain bersama anak-anak tetangganya untuk sekedar mengelus-elus kuda milik mereka.

Pada suatu malam, datanglah serombongan kuda liar ke rumah sang kakek, dan tanpa susah payah cucu-nya berhasil menangkap seekor diantaranya. Para tetangga-pun berdatangan, mengucapkan rasa gembira kepada sang kakek "Selamat ya kek, anda sekarang telah memiliki seekor kuda". Dengan tenang sang kakek menjawab "Bagaimana kalian tahu bahwa ini sebuah kebahagian ?".

Keesokan paginya, sang cucu asyik bermain kuda dengan teman-temannya. Karena kuda yang dimilikinya adalah kuda liar, maka dia-pun terjatuh dari punggung kuda hingga kakinya patah. Para tetangga-pun berdatangan dan mengucapkan belasungkawa kepada sang kakek "Kami turut bersedih atas musibah yang menimpa anda". Dengan tenang sang kakek menjawab "Bagaimana kalian tahu bahwa ini sebuah kesedihan ?".

Tak lama kemudian terjadi perang saudara. Semua pemuda diharuskan ikut wajib militer, & cucu sang kakek, karena patah kaki-nya maka tidak diwajibkan untuk ikut berperang.

Kita tidak akan pernah tahu, apa yang akan terjadi pada diri kita, satu detik, satu menit, satu jam, satu hari, satu bulan, ataupun satu tahun kemudian. Tapi kita harus yakini bahwa apa yang terjadi pada diri kita adalah yang terbaik yang diberikan oleh Allah kepada kita.

Friday, February 1, 2008

Belajar Hidup, Sungguh Mahal

Uang sekolah-lu tuh 30 juta ! Kontan saya terperanjat, kaget, tidak menyangka, kondisi awal yang mereka ciptakan pada akhirnya telah menjustifikasi saya sebagai terdakwa. Subhannallah.

Saya coba merenung, berfikir.
Ternyata tidak ada lagi kejujuran, ketulusan, yang ada hanyalah kemunafikan, bohong membohongi demi meraih kilau harta duniawi.

Tidak ada sahabat, tidak ada saudara, dalam bisnis.
Yang ada hanyalah pemangsa dan korban, walau terkadang kondisi dan posisi-nya saling berbalik.
Satu kali sang pemangsa akan jadi korban, demikian sebaliknya.

Kondisi ini makin menguatkan, makin menaikan ghirah saya untuk segera memiliki bisnis sendiri yang berbasis kasih sayang, saling memberi & saling menerima dengan penuh keikhlasan.

Tapi benar ucapan di atas, ternyata biaya sekolah untuk mengetahui segala rahasia kehidupan ini sangat mahal rupanya.